Embriologi & Genetik

[Embriologi & Genetik][bsummary]

vehicles

[vehicles][bigposts]

business

[Embriologi & Genetik][twocolumns]

KOLIK KONSTIPASI (IMPAKSIO KOLON) PADA KUDA



 Kolik konstipasi merupakan kolik yang disebabkan oleh adanya sumbatan berupa bahan pakan di usus besar. Kolik konstipasi paling banyak terjadi pada bagian usus besar banyak terjadi pada bagian flexura pelvina dimana bagian ini relatif lebih menyempit dibandingkan bagian usus lainnya. Kolik konstipasi (impaksio kolon) terjadi karena kuda memakan serbuk yang biasa dipakai untuk alas dalam jumlah banyak, kurang bermutunya kualitas pakan, kurangnya jumlah air yang diminum, kelelahan setelah pengangkutan, keadaan gigi yang kurang baik sehingga pakan tidak dapat dikunyah dengan sempurna, dan pada anak kuda yang baru dilahirkan karena retensi mukoneum.

Penyebab:
a)      Kualitas pakan yang terlalu banyak mengandung serat kasar dapat menyebabkan pasasi ingesta menjadi lambat dan ingesta mungkin tertimbun pada suatu tempat dalam kolon. Kurangnya air menyebabkan konstipasi.
b)      Kuda mengalami kepayahan karena pengangkutan atau operasi, pada akhirnya akan diikuti konstipasi.

Gejala-gejala:
a)      Kuda nampak lesu, nafsu makan menurun hilang sama sekali. Nafsu minum biasanya masih ada.
b)      Hewan masih sanggup berkeringat, serta masih berusaha untuk membebaskan feses didalam ususnya.
c)      Jumlah kemih secara semu berkurang
d)     Sering berak sehingga merangsang untuk mengeluarkan kemih dalam jumlah sedikit.
e)      Gangguan peredaran darah yang diderita tercermin dari hiperemi dan vasa injeksi dari konjungtiva
f)       Pada anak kuda umur 1-2 hari yang mengalami kolik tampak lesu dan feses tidak terlihat sama sekali.
g)      Kuda cenderung lebih banyak duduk dan berbaring

Penanganan:
a)      Membiarkan kuda di dalam kandang dengan bebas dan terhindar dari benda-benda yang dapat melukai.
b)      Pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, dan eksplorasi rektal
c)      Rectal tube digunakan untuk memasukkan enema kedalam usus yang bertujuan untuk melunakkan feses, merangsang peristaltik, serta menormalkan kondisi kolon yang mengalami torsio.
d)     Minyak mineral (parafin cair) 2 liter untuk memudahkan pasasi feses pada kuda dewasa
e)      Khloralhidrat 15-30 gram dicampur dengan 1 liter air untuk melonggarkan gencetan ingesta
f)       Apabila konstipasi tidak berat, pemberian purgansia ringan misalnya istizin, aloe dengan dosis terkontrol
g)      Pada anak kuda diberikan gliserin 25-30 ml, minyak mineral 25-40 ml atau coloxyl yang diberikan melalui rektum.

Pencegahan:
a)      Pemberian pakan yang tepat dengan sedikit mengandung karbohidrat
b)      Pemberian pakan ad libitum
c)      Tidak mengubah pakan secara tiba-tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar