Embriologi & Genetik

[Embriologi & Genetik][bsummary]

vehicles

[vehicles][bigposts]

business

[Embriologi & Genetik][twocolumns]

Bedah Laserasi Kelopak Mata pada Hewan (Bedah Veteriner)

Anatomi Mata

Bola mata hewan dilindungi oleh kelopak mata, terdiri dari dua lipatan kulit dan otot seperti pada mata manusia. Kulit memiliki banyak pembuluh darah sehingga  jika terjadi lecet dan luka perlu dirawat dengan benar agar bisa sembuh dengan baik dan tahan terhadap infeksi. Otot kelopak mata cukup kuat dan dapat dibuka atau ditutup kembali.  

Dan khusus spesies mamalia seperti kuda dan mamalia lainnya,  memiliki kelopak mata ketiga, yang merupakan tulang rawan berbentuk T tertutup dengan selaput lendir transparan yang dikenal sebagai konjungtiva. 

Laserasi kelopak mata pada hewan

Laserasi kelopak mata pada hewan
Struktur anatomi mata


Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di atas, kornea merupakan bagian dari lapisan luar lapisan fibrous  mata, yang berfungsi untuk melindungi intraocular mata. Kornea mata bersifat transparan dan terlibat dalam transmisi dan pembiasan (bending) cahaya ke mata. 

Meskipun terdiri dari sel-sel hidup, kornea memiliki sedikit atau sama sekali tidak memiliki pembuluh darah. Permukaan  kornea menerima nutrisi dari air mata, sementara bagian belakang dipelihara oleh  humor aqueous, yang biasanya terdapat pada ruang depan mata. 

Sclera, sama seperti kornea, sebagian besar terdiri dari serat kolagen, yang merupakan bagian terluar lapisan  fibrousmata dan fungsinya untuk melindungi bagian interior mata. 

Iris dan badan ciliary,  merupakan bagian dari lapisan tengah  vaskular mata. Iris mengandung otot yang mengontrol ukuran dari pupil mata, yang pada gilirannya mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata.  

Adapun  badan ciliary menghasilkan humor aqueous untuk memelihara ruang depan mata. Hal ini juga mengandung otot-otot yang memungkinkan untuk fokus pada objek yang letaknya  jauh maupun dekat. Fungsi ini pada kuda adalah relatif kurang berkembang.

Lensa barada  tepat di belakang iris dan fungsi untuk membiaskan cahaya untuk menghasilkan gambar yang terfokus pada retina. Seperti kornea, ia tidak memiliki pembuluh darah,  tetapi dipelihara oleh humor aqueous. Koroid merupakan bagian dari lapisan tengah vaskular mata dan membantu memberikan nutrisi untuk retina. 

Pada bagian terdalam dari koroid terdapat  tapetum lucidum, yang merupakan lapisan jaringan yang diperkirakan berfungsi untuk meningkatkan visi cahaya rendah dengan memantulkan cahaya kembali ke retina. 

Retina terdiri dari jaringan saraf dan berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi neurologis impuls. Saraf optik pada retina yang berfungsi mengantarkan pesan dari retina ke otak.

Fungsi, Otot, Nervus dan Kelenjar Kelopak Mata

Kelopak mata berfungsi sebagai pelindung yang menutupi mata,  melindungi permukaan anterior bola mata dari trauma, sinar matahari dan benda asing serta mencegah pengeringan bola mata karena adanya kelenjar-kelenjar pallpebra. 

Palpebra superior sangat tipis sedangkan palpebra inferior sedikit lebih tebal.Muskulus orbicularis berfungsi sebagai sfingter  pada kelopak mata. Muskulus ini diinervasi oleh cabang temporal dan zygomatic dari syaraf wajah. 

Otot ini dibagi menjadi tiga bagian: pretarsal, preseptal, dan preorbital.  Nervus facialis bersifat motorik ke otot orbicularis oculi yang menutup kelopak mata. 

Nervus oculomotor  bersifat motorik ke otot levator yang berfungsi mengangkat kelopak mata atas. Dan nervus trigeminal yang bersifat sensoris ke kelopak mata. 

Kelenjar kelopak mata terdiri atas kelenjar meibom (kelenjar tarsal), kelenjar sebaceous, kelenjar Zeis, dimodifikasi kelenjar sebaceous terhubung dengan folikel bulu mata disebut kelenjar Moll serta kelenjar keringat yang berdekatan dengan kelenjar Zeis.

Penyebab Laserasi Kelopak Mata

Sejumlah mekanisme trauma karena benda tumpul  atau benda tajam  pada daerah mata dapat menyebabkan laserasi kelopak mata. Bahkan benda tumpul yang tampaknya tidak berbahaya juga dapat menyebabkan laserasi kelopak mata. Selain itu juga bisa karena gigitan hewan lain yang merobek kelopak mata.




Laserasi kelopak mata pada hewan
Laserasi kelopak mata atas pada kuda


laserasi kelopak mata pada hewan





Diagnosis Laserasi Kelopak Mata

Memar sering mengakibatkan edema dan perdarahan pada kelopak mata. Harus diperhatikan pembengkakan yang tiba-tiba terjadi karena memungkinkan adanya kelainan struktur mata bagian dalam hingga retina yang terjadi akibat trauma tumpul. 

Kerusakan pada tulang-tulang orbita juga bisa terjadi pada kasus ini. Untuk mengevaluasi status struktur dalam mata dapat dilakukan ultrasonografi atau rontgen.

Laserasi kelopak mata dapat didiagnosis dengan inspeksi. Tepi kelopak mata terganggu dan terjadi pendarahan yang hebat. 

Laserasi palpebral sering terjadi pada titik-titik fatal dan dapat mempengaruhi struktur mata yang lebih dalam. Jika otot orbicularis oculi telah dipotong, tepi luka tidak kontraksi otot ini. Perlu diperhatikan jika luka bersifat divergen menunjukkan adanya jaringan orbicularis oris yang hilang karena trauma. 

Untuk memberikan terapi memadai yarus dilakukan evaluasi letak (atas / bawah kelopak mata, medial / lateral yang canthus atau pusat), struktur yang terkena (kulit, jaringan ikat, otot, konjungtiva palpebra dan mungkin dunia atau aparat lakrimal), kehilangan jaringan dan kemungkinan kontaminasi (durasi, bahan asing, penyebab laserasi).

Treatment

Penanganan laserasi kelopak mata pada hewan dapat dilakukan melalui tindakan pembedahan atau operasi.


Persiapan Operasi Laserasi Kelopak Mata

Pada umumnya memar pada kelopak mata tidak memerlukan terapi tetapi salah satu aplikasi sistemik flunixin meglumine dan penggunaan kompres air dingin pada fase akut atau kompres hangat  sehari setelah cedera dapat mempercepat pemulihan edema palpebra dan mengurangi rasa sakit; sedangkan trauma pada struktur organ lebih membutuhkan terapi yang tepat.

Laserasi pada kelopak mata harus segera ditutup. Penutupan harus dilakukan di bawah anestesi umum sebagai sedasi dan anestesi local. 

Sebelum melakukan penutupan, luka harus disterilkan dari semua nanah dan debris, bila perlu dilakukan disinfeksi permukaan kelopak mata serta menghindari debridement luka yang berlebihan karena akan mengganggu proses aposisi yang benar. 

Kelopak mata memiliki pasokan vascular yang banyak, sehingga hilangnya jaringan akan mempersulit penutupan luka. Oleh karena itu tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan flaps jaringan dalam kondisi apapun.

Luka harus ditutup setepat mungkin mulai dari tepi kelopak mata dengan bentuk khusus delapan jahitan yang dimulai 1-2 mm dari tepi (tempat awal pertumbuhan rambut) dan menggunakan garis pinggir tepat dari kelenjar meibomian sebagai panduan untuk aposisi.

Persiapan Kelopak Mata

  1. Disarankan untuk menggunakan scrub bedah berbahan dasar iodin karena chlorhexidine telah terbukti menjadi racun bagi epitel kornea.
  2. Meminimalisasi kontak dari scrub dengan kornea, kornea dapat dilindungi dengan menggunakan salep berbahan dasar petroleum. Setelah persiapan bedah laserasi,perhatikan juga adanya benda asing disekitar mata.
  3. Jika luka terjadi 12 sampai 24 jam harus segera lakukan penutupan primer. Jika luka terjadi lebih dari 24 jam dan nampak terjadi peradangan,maka dilakukan manajemen luka dan pemberian antibiotic diikuti dengan penutupan luka delay (delayed primary closure).
  4. Melakukan evaluasi menyeluruh pada mata jika tidak ada kelainan,maka akan lebih mudah melakukan penutupan. Jika laserasi dilakukan dengan delayed primary closure maka dilakukan evaluasi dan memberikan treatment sesuai yang diperlukan.

Langkah-Langkah Teknik Operasi Laserasi Kelopak Mata

Pada umumnya, jika dilakukan secara berhati-hati  perbaikan sederhana  dua lapisan cukup untuk memastikan hasil fungsional dan kosmetik. Berikut beberapa tahapan teknik operasi laserasi kelopak mata.

  1. Jahitan lapisan pertama adalah jahitan dengan pola jahitan terputus mattress, dilakukan di tengah-tengah antara konjungtiva dan kulit penutup stroma.Kecuali bila konjungtiva letaknya jauh jauh dari penutup stroma, umumnya tidak memerlukan penjahitan.
  2. Jahitan pertama lapisan ini adalah jahitan yang paling penting dari seluruh perbaikan dan harus dilakukan penutupan tepi jahitan yang sempurna pada permukaan laserasi. Menggunakan absorbable  chromic gut 3-0 atau 4-0 dan jarum khusus ophthalmic. Kesempurnaan perbaikan dapat mengurangi gangguan kontinuitas margin yang tertutup. Perawatan yang baik harus diperhatikan terutama pada jahitan pertama, untuk memastikan keamanan pasca jahitan.
  3. Selanjutnya , pada lapisan kedua juga dibutuhkan kehati-hatian untuk kesempurnaan menyelaraskan tepi yang tertutup dan dipastikan bahwa tidak ada bahan jahit yang kontak dengan kornea. Lapisan kedua berperan dalam aposisi kulit dan dilakukan sebuah pola jahitan simple interrupted dengan menggunakan nonabrorbable 3-0 atau 4-0 polypropylene atau nilon. Dan lapisan kedua umumnya dilakukan perwatan selama 14 hari untuk memungkinkan kekuatan jaringan secara maksimal.
  4. Setelah dilakukannya perbaikan kelopak mata , penting untuk mengevaluasi kemabli abnormalitas mata. Jika terjadi trauma yang cukup parah sampai menyebabkan laserasi maka penyebab yang paling berpotensi adalah uveitis. Dan jika terdapat tanda-tanda adanya uveitis diperlukan perawatan lebih lanjut.
  5. Perawatan harus dilakukan dengan kortikosteroid topikal karena tidak menggangu proses penyembuhan luka serta berpotensi untuk mengurangi resiko keratomycosis yang dapat menimbulkan cacat pada epitel kornea.
  6. Melakukan evaluasi kornea secara  cermat untuk mencegah adanya benda asing atau gangguan pada epitelnya. Penggunaan pewarnaan fluorescein dengan pencahayaan oleh sinar ultraviolet ( Wood’s  lamp) dapat sangat membantu dalam mengidentifikasi lesi pada kornea. Jika tidak tersedia  lampu Wood  untuk lebih ekonomis dapat menggunakan “black-light” bulb.


Pasca Operasi

Pemberian  antibiotik topikal dan antibiotik sistemik (trimetoprim-sulfa atau penicillin) umumnya diberikan selama 5 sampai 7 hari setelah perbaikan. Dalam perbaikan juga diberikan obat anti inflamasi non-steroid (fenilbutazon atau flunixin meglumine selama tiga sampai lima hari setelah perbaikan). Dan yang terakhir, tetanus toxoid harus diberikan jika diperlukan.


Referensi :

Fossum, T.W.2013.Small Animal Surgery.College of Veterinary Medicine. Texas.

Ferraro, Gregory L.2009. The Equine Eye. UC Davis School of veterinary Medicine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar