Teknik Operasi dan Reposisi Luksasi Coxofemoralis pada Hewan (Bedah Fraktur)
Pengertian
Luxatio Coxofemoralis merupakan suatu kondisi abnormal dimana caput femoralis keluar dari acetabulum. Luxatio menyebabkan kesakitan pada daerah persendian coxofemoralis, kepincangan bahkan sampai kelumpuhan kaki belakang. Luksasio pada coxofemoralis sering terjadi pada hewan kecil, terutama pada anjing.
Luxatio menyebabkan kesakitan pada daerah persendian coxofemoralis, kepincangan bahkan sampai kelumpuhan kaki belakang, tergantung dari derajat keparahan luxatio yang terjadi.Kejadian Luxatio coxofemoralis secara umum disebabkan oleh adanya trauma eksternal.Selain itu, kejadian luxatio juga sering terjadi pada anjing-anjing ras besar. Anjing German sheperd, Golden retrivier dan kucing Siam merupakan ras-ras yang rentan terhadap keadaan ini.
Penanganan yang dilakukan dalam luksasio coxofemoralis perlu disegerakan, hal ini dikarenakan akan terjadi trauma yang lebih parah. Untuk itu perlu dilakukan penagan dan perawtan yang intesif bagi hewan yang mengalami luksasi pada daerah ini.
Dalam pananganan nya ini berlaku sistem penangan 4R yakni recognisi, reposisi, retensi dan rehabilitasi. Tindakan yang dapat dilakukan pada pengobatan kasus luxatio coxofemoralis ialah dengan reduksi tertutup dan terbuka. Prognosa kasus ini tergantung dari derajat keparahan luxatio yang terjadi (Harasen 2005). Tujuan dari tindakan bedah ini adalah untuk mengatasi memperbaiki keadaan hewan menjadi lebih baik.
Sendi Coxofemoral
Persendian coxofemoral merupakan persendian yang berbentuk bungkul dan mangkuk yang terbentuk dari caput femur dengan acetabulum.
Posisi normal coxofemoralis |
X-Ray Luksasi Coxofemoral pada anjing |
Penanganan Luksasi Coxofemoralis
Penanganan luksasi coxofemoralis terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Open Reduction/Dengan Pembedahan
2. Closed reduction/Tnpa Pembedahan
Kedua jenis penanganan luksasi coxofemoralis ini digunakan tergantung dari tingkat keparahan luksasi coxofemoralis itu sendiri
Open Reduction/Dengan Pembedahan
A. Pre Operasi
Persiapan yang harus dilakuakn sebelum operasi dimulai antara lain :
1. Persiapan pasien yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan diagnosa pasien (hewan)
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama operasi.
3. Mempersiapkan ruang operasi
B. Teknik Operasi
- Standar pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki dengan pembedahan dari dislokasio adalah pendekatan cranial lateral pinggul dan pendekatan trochanteric osteotomy. Kadang-kadang pendekatan caudal dari persendian coxofemoral digunakan.
- Langkah pertama,Insisi kulit longitudinal dibuat pada batas craniolateral femur dan dilanjutkan kearah proksimal melewati trochanter major.
Incise pada kulit |
- Kemudian sedikit M. Tensor fascia lata diinsisi kearah cranial, kadang-kadang tendon insertia M. gluteus profundus disayat utuk memudahkan V. circumflexa femoralis terlihat.
Muskulus yang terlihat |
- M. gluteus profundus dipreparir, kemudian dikuakkan kearah dorsal dan caudal. Selanjutnya M. vastus latelaris dikuakkan kearah distal sehingga joint capsule terlihat
Penguakan M. gluteus profundus dan M. vastus |
.
- Joint capsule diinsisi berbentuk T, dengan menggunakan scapel no. 15. Insisi T dibuat pada ujung distal.
- Menghilangkan bekas-bekas disekitar ligamen dan sendi.
- Pengeboran dua lubang paralel 1,6 mm dengan kawat Kirschner melalui trochanter major (agak proksimal) pada bagian caudal ke arah cranial.
- Pengeboran lain pada bagian ventral sampai ke illium, cranial acetabulum, proximolateral ke arah distomedial.
- Melakukan jahitan dengan benang sling berbentuk angka 8 melalui lubang ilium dan melalui dua lubang pada trochanter major, tanpa memutuskan nervus ischial. Tergantung dari ukuran hewan, beberapa jahitan dengan benang sling dapat dilakukan pada lubang yang sama.
.jahitan pada sendi coxofemoralis |
- Jahit joint capsule dengan pola jahitan cruciate.
- Mengikat ujung benang sling dengan simpul glinding.sementara kaki sedikit di abduksi dan di rotasi internal
- Perbaikan tenotomy dari otot gluteal
- Penutupan fasia,jaringan subkutan dan kulit menggunakan pola jahitan interrupted pattern
C. Perawatan Pasca operasi
- Bekas luka sayatan / insisi harus diperhatikan kebersihannya
- Membatasi ruang gerak hewan dengan cara dikandangkan
- Periksa balutan dan lihat kaki setiap hari untuk bau busuk, bengkak, dan tekan perkembangan luka.
- Dilakukan pemberian antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi.
- Pemberian nutrisi yang baik untuk membantu proses pemulihan.
- Balutan dan jahitan luka dibuka setelah 7 hari tergantung dari presentasi kesembuhan yang terjadi.
Closed Reduction/Tanpa pembedahan
A. Pre Operasi
Persiapan yang harus dilakuakn sebelum operasi dimulai antara lain :
- Persiapan pasien yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan diagnosa pasien (hewan)
- Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama operasi.
- Mempersiapkan ruang operasi
B. Teknik Operasi
Teknik operasi closed reduction ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap :
- Step 1.
Hewan diberi anestesi terlebih dahulu dan ditempatkan pada posisi lateral recumbancy dengan ekstremitas yang diletakkan lebih tinggi dan diberi pengikat pada bagian atas . Tali atau handuk ditempatkan di daerah inguinalis dan menarik bagian dorsal dengan perlahan. Bagian distal lengan dipertahankan dan secara perlahan menarik dalam arah yang berlawanan.
Jaringan dapat ditarik untuk meregangkan persendian dan jika diperlukan penarikan dapat dilakukan selama beberapa saat agar memungkinkan kepala femoralis untuk kembali pada posisi sejajar dengan acetabulum.
- Step 2
Pada tahap ini satu tangan dilitakan pada bagian trochanter mayor(daerah femur) dan tangan yang satunya menahan pada bagian Distal. Lalu reduksi sendi coxofemoral dapat dilakukan dengan memutar ekstremitas eksternal dan tetap mempertahankan posisinya.
Setelah itu bagian caput femuralis pada bagian acetabulum diputar dengan patokan pada bagian trochanter major dan dorong kearah caudal lalu tekan secara kuat pada daerah trochanter major dimana gerakan ini memungkinkan kepala femoralis beralih dari acetabulum secara perlahan dan secara bertahan mengembalikan pada posisi normal
- Step 3
tekan bagian trochanter |
Jika pergeseran sendi telah sedikit berkurang, coba tekan bagian trochanter dan buat gerakan dimana tindakan ini dapat membantu perpindahan jaringan lunak dan mengurangi pembentukan hematoma di acetabulum. Dimana penilaian terhadap pengurangan pergeseran tersebut dilihat dari :
- Palpasi pada bagian ( krista iliaka , umbi ischia dan trochanter mayor )
- Pengukuran jarak antara trochanter mayor dan umbi ischia
- Restorasi panjang tungkai
- Step 4
sendi digerakan dalam berbagai gerak |
Pada tahap ini sendi digerakan dalam berbagai gerak (terutama ekstensi dan eksternal rotasi) untuk menilai stabilitas dari hip reduction tersebut. dimana penggunaan ehmer sling tetap diterapkan dalam kasus apapun.
- Step 5
Pada tahap ini kita memotong Beberapa Elastikon strip, dimana Strip ini harus digunakan cukup lama dari metatarsal (termasuk telapak kaki) sementara pada bagian dorsum berada pada posisi tertekuk.
- Step 6
Aplikasi Ehmer sling dimulai dengan memasang balutan gips disekitar metatarsal, kemudian menambahkan beberapa Elastikon strip, dimulai dari telapak kaki distal dan diakhiri pada daerah proksimal batas dorsal. Ekstremitas harus kuat tertekuk dan diberikan tekanan pada daerah trochanter major, karena ekstremitas yang diabduksi selama penempatan sling.
- Step 7
Telapak kaki diformasi mulai dari distal dengan Elastikon strip yang melibatkan bagian medial paha melalui daerah inguinalis dan kebelakang. Diharuskan membuat ruang dengan ukuran yang sama pada jari.
- Step 8
proses penempatan strip. 1 |
proses penempatan strip. 2 |
proses penempatan strip. 3 |
Ulangi proses penempatan strip sampai posisi tertekuk dengan stabil (biasanya 3-5 Elastikon strip). Elastikon strip yang ditempatkan pada bagian distal, juga harus dibalut sepanjang metatarsal. Ini dapat membantu mengurangi terjadinya kemungkinan penyempitan dan pembengkakan pada ujung distal.
- Step 9
memperkuat Ehmer sling |
Untuk memperkuat Ehmer sling dan membantu penanganan reduksi dengan merotasi eksternal hock, penggunaan strip Elastikon, dimulai dari metatarsal, sekitar dorsal dan abdomen, dan berakhir di belakang abdomen-band fashion
- Step 10
penggunaan dari Ehmer sling |
Setelah penggunaan dari Ehmer sling dilakukan dengan benar, penggunaan radiographi orthogonal diperlukan untuk menunjukkan bahwa bagian coxae sudah dalam keadaan normal. Pada tahap akhir tindakan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan ekstremitas berada dalam posisi yang tepat pada rotasinya.
- Step 11
Dalam kasus ventral luxations, caput femoralis dapat dimanipulasi kembali ke acetabulum dengan melakukan tekanan pada daerah lateral dan cranial pada trochanter dengan satu tangan dan menarik ischium dengan tangan yang lain. Jika tindakan reduksi dapat menyetabilkan, kepincangan pada kaki belakang selama 10 hari sehingga memberikan cukup waktu pada jaringan lunak untuk dapat terbentuk.
C. Perawatan Pasca operasi
- Bekas luka sayatan / insisi harus diperhatikan kebersihannya
- Membatasi ruang gerak hewan dengan cara dikandangkan
- Periksa balutan dan lihat kaki setiap hari untuk bau busuk, bengkak, dan tekan perkembangan luka.
- Dilakukan pemberian antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi.
- Pemberian nutrisi yang baik untuk membantu proses pemulihan.
- Balutan dan jahitan luka dibuka setelah 7 hari tergantung dari presentasi kesembuhan yang terjadi.
Referensi :
R. Hõim,et all,2003. Use Of The Modified Toggle Pin Technique For Management Of Coxofemoral Luxation In Dogs: A Review Of Literature And A Report Of Two Cases
Taguchi. Kiyoshi, et all, 2011. Ultrasonographic Appearance of Bovine Coxofemoral Luxation in Different Directions. Veterinary Science & Technology S3:003. doi:10.4172/2157-7579.S3-003.US
Daniel,2012. A care report of a feline sacroiliac and coxofemoral luxation following a road traffic accident. Comfortan, Eurovet Animal Health Ltd Cambridge, UK
Labels:
Bedah Veteriner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar