Teknik Operasi Urethrotomy dan Urethrostomy pada Hewan
Uretra merupakan bagian terpenting dari saluran kemih. Uretra mempunyai fungsi utama untuk mengalirkan urin keluar dari tubuh.
Saluran uretra juga penting dalam proses ejakulasi semen dari saluran reproduksi hewan jantan. Uretra jantan berbentuk pipa yang menyerupai alat penyiram bunga.
Pada striktur uretra terjadi penyempitan dari lumen uretra akibat terbentuknya jaringan fibrotik pada dinding uretra.
Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam berkemih, mulai dari aliran berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urin keluar dari tubuh. Urin yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat menyebabkan banyak komplikasi, dengan komplikasi terberat adalah gagal ginjal.
Striktur uretra masih merupakan masalah yang sering ditemukan pada hewan. Striktur uretra lebih sering terjadi pada hewan jantan dibandingkan betina, karena uretra pada betina lebih pendek dan jarang terkena infeksi.
Segala sesuatu yang melukai uretra dapat menyebabkan striktur. Hewan dapat terlahir dengan striktur uretra, meskipun hal itu jarang terjadi.
Anatomi sistem urogenital anjing jantan |
Definisi Operasi Urethrotomy dan Urethrostomy
Urethrotomy
Urethrotomy adalah pembedahan pada urethra dengan melakukan insisi pada urethra untuk mengeluarkan adanya kalkuli.
Sebelum dilakukan urethrotomy perlu dilakukan kateterisasi untuk mendorong kalkuli ke kantong kencing (Vesica Urinaria). Apabila kalkuli cukup besar dan memungkinkan mendorong ke kantong kencing baru dilakukan pembedahan ini. Diusahakan sedapat mungkin melakukan cystotomy untuk menghindari terjadinya strictura urethra.
Urethrostomy
Urethrostomy adalah tindakan pembedahan dengan membuat saluran/lubang permanen pada urethra. Pembedahan ini dilakukan bila urethra mengalami trauma berat.
Operasi dilakukan untuk memperbaiki obstruksi urethra, yang dapat disebabkan oleh adanya sejumlah protein yang tersangkut, batu, trauma, stricture uretra setelah dilakukan pembedahan pada uretra atau terjadi kalkuli yang kambuh, atau luka parut (penyempitan) yang mana kondisi dari obstruksi uretra adalah serius serta mengancam jiwa pasien. Anastesi yang digunakan sama dengan urethrotomy.
Indikasi
Indikasi untuk urethrotomy
Urethrotomy terjadi dikarenakan obstructio urethra pada anjing jantan karena calculi.
Sedapat mungkin urethrotomy dihindarkan karena akibat yang dapat ditimbulkan adalah strictura pada waktu penyebuhan.
Bila ada obstructio disertai dengan calculi yang biasanya terjadi disebelah proximal os penis, diusahakan irigasi supaya calculi keluar atau masuk kembali ke vesica urinaria
Indikasi untuk urethrostomy
- Pada kucing jantan uretra sangat sempit di ujung penis. Oleh karena itu batu atau plug lendir (dan atau kristal) bisa didapatkan bersarang di ujung penis dan mengakibatkan obstruksi kemih
- Kanker penis - meskipun jarang, mungkin memerlukan amputasi penis dan operasi urethrostomy.
- Trauma pada penis atau uretra
- Batu kandung kemih, jika cukup kecil dapat lolos dari kandung kemih ke uretra. Sering kali batu - batu akan terjebak dalam uretra yaitu pada os penis. Kadang - kadang batu tidak bisa memerah kembali kedalam kandung kemih atau telah menyebabkan terlalu banyak trauma uretra. Ketika hewan peliharaan tidak dapat buang air kecil itu sangat menyakitkan dan racun yang biasanya diekskrsikan dalam urin menumpuk dalam tubuh. Setelah beberapa hewan peliharaan akan mati karena membangun racun dan kelainan elektrolit.
Hasil radiograf anjing yang mengalami kalkuli pada vesica urinaria dan ureternya. |
Preanastesi dan Anastesi Operasi Urethrotomy dan Urethrostomy
Pada penanganan preanestesi baik untuk urethrotomy maupun urethrostomy, tindakan anestesi yang dilakukan adalah anestesi umum dimana dosis dan penggunaan obat anestesi beragam sesuai dengan jenis pasien, berat badan, dosis anjuran dan dosis sediaan obat, dan faktor lainnya. Beberapa contoh penggunaan anestesi yang dilakukan pada hewan antara lain :
Pada anjing yang akan menjalani pembedahan urethrotomy preanestesi yang diberikan berupa Acepromazine (0,02-0,05 mg/kg IV) dengan tambahan Morphine (0,25-1,0 mg/kg IV) kemudian agen induksi anestesi diberikan Thiopental dengan dosis 15mg/kg dan Propofol 6 mg/kg Intravena.
Pada anjing yang akan menjalani pembedahan preputial urethrostomy dengan bilateral pubic-ischial osteotomy dilakukan preanestesi dengan penggunaan butorphanol (0,2 mg/kg) secara intravena (IV) dan midazolam (0,3 mg/kg IV).
Induksi anestesi dilakukan dengan menggunakan propofol dengan dosis 4 mg/kg IV untuk menstabilkan kondisi disertai penggunaan sevofl urane dalam 100% oksigen dengan pemberian melalui inhalasi.
Pemberian carian Ringer Laktat juga dilakukan pada pasien selama tindakan operasi dilakukan.
Pada sapi yang akan menjalani prosedur urethrotomy, anestesi diberikan sedasi dengan menggunakan xylasin HCL dengan dosis 0,2 mg/kg secara intramuscular dan diazepam 0,2 mg/kg secara intravena. Analgesik epidural yang digunakan antara lain adalah lidocaine HCL 2% 5-10 ml dan penggunaan analgesik infiltrasi local yang sama.
Pada sapi yang akan menjalani prosedur urethrostomy, preanestesi dilakukan dengan teknik posterior epidural anestesi dengan menggunakan 6 ml bupivacaine hidroklorat 5%.
Pada kucing yang akan menjalani prosedur urethrostomy preanestesi dan anestesi umum dengan menggunakan atropine sulfat dan diazepam serta induksi anestesi dengan pemberian ketamin secara intravena kemudian anestesi dipertahankan dengan menggunakan halotan atau isofluran.
Teknik Operasi Urethrotomy dan Urethrostomy
Teknik Operasi Urethrotomy
- Pasien dibaringkan dengan posisi dexter lateral recumbency dibaringkan kearah samping kanan dan posisi extremitas cranial dan caudal sinister diikat dan diangkat keatas, kemudian insisi dilakukan sepanjang 5 cm pada bagian lateral penis.
- Potongan yang tumpul dibuat untuk dapat menampakkan fleksura sigmoid dari penis yang tersumbat oleh kalkuli.
- Kemudian penis diligasi pada bagian proximal dan distal dari insisi, kemudian dibuat kembali insisi pada bagian dorsal agar kalkuli terlihat lebih jelas.
- Kemudian dilakukan pengambilan kalkuli disertai dengan pemasangan kateter yang fleksibel melalui ureter pada penis mulai dari tempat insisi hingga mencapai vesica urinaria untuk memastikan tidak adanya kalkuli lainnya.
- Kateter kemudian dilepas dan bagian yang awalnya diinsisi kemudian diligasi.
- Penis diberikan lubrikasi dengan menggunakan antibiotic dan antiinflamasi dalam bentuk minyak kemudian dikembalikan pada posisi normal.
- Tunika albugenia dan fascianya kemudian dijahit kembali pada bagian kulit.
- Pada bagian penis dengan menggunakan Rayle’s tube didukung dengan menggunakan kawat fleksibel dari material multifilament kemudian ditusukkan melalui orificium preputium hingga ke vesica urinaria melewati orificium urethralis externus.
- Jika sudah mencapai vesica urinaria, alat multifilament dilepaskan dan kateter ditinggalkan didalam vesica urinaria, kemudian panjang kateter disamakan dengan panjang penis dan ujung kateter dipotong.
- Setelah itu dijahit ke bagian gland penis, disertai dengan oxytetracyclin 20% secara intramuscular dengan dosis 1 cm/10kg BB selama 3 hari sekali hingga kateter dilepaskan.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai proses operasi Urethrotomy dengan menggunakan gambar.
Tahap awal operasi urethrotomy pada anjing |
Insisi hingga bagian uretra pada anjing |
Pengeluaran kalkuli |
Katerisasi tetrograde dengan menggunakan Rayle’s tube ukuran 10, dimana kawat didukung untuk mencapai posisi agar urine masuk kedalam kateter. |
Teknik Operasi Urethrostomy
Pada Anjing
- Pasien dibaringkan dengan posisi dorsal recumbency kemudian dilakukan insisi dilakukan pada garis tengah dari preputium atau yang disebut dengan preputiotomy sehingga operator mendapatkan akses pada bagian penis, setelah itu penis dipisahkan dari preputium dan diangkat kearah caudal sehingga otot ischiocavernosus dan ischiourethralis terlihat melintang hingga mendekati pangkal dari arkus ischiadikus. Kemudian dibuat lubang dengan diameter 1,7 mm dengan menggunakan bor pada bagian pubis dan ischium pada kedua sisinya. Kemudian dipasangkan stabilizer dengan menggunakan kawat ortopedik dengan ukuran 18 G.
- Penis dipindahkan dengan membuat posisi urethra pelvis menjadi melintang dan dinsisi dengan menggunakan sejenis alat biopsy mulai dari bagian lateral hingga ke linea alba diantara preputium.
- Urethra kemudian diligasi dengan menggunakan benang absorbable ukuran 5-0 dari material monofilament dengan jenis ligasi menerus sederhana.
- Untuk mencegah terjadinya penyempitan maka ditanamkan gelembung kateter dengan ukutan 10-Fr selama dua minggu setelah pembedahan.
- Bagian mukosa dan kulit kemudian diligasi dengan menggunakan ligasi terputus sederhana dengan material monofilament absorbable ukuran 5-0 dan staples.
- Otot adductor dan tendon prepubik disatukan kembali dengan menggunakan ligasi terputus sederhana dengan menggunakan material sederhana ukuran 2-0 sebelum menutup bagian linea alba.
Pada Kucing :
- Pasien dibaringkan dengan posisi Trienburg dan insisi dengan bentuk elips dibuat pada bagian scrotum dan region perinal.
- Kemudian dilakukan pemotongan pada bagian penis hingga ke dalam bagian jaringan pengikatnya.
- Membran mukosa dari preputium dengan hati-hati diinsisi dan disisihkan dari bagian penis.
- Untuk dapat menyamakan dengan anastomosisnya, insisi kecil kemudian dibuat pada bagian garis tengah dari dinding bagian dalam mukosa preputium. Sedangkan, bagian tubular dari preputium disiapkan untuk anastomosis.
- Bagian ligament ventral dari penis dan otot bilateral ischiocavernosus didiseksi dilanjutkan dengan pemisahan dari sambungan dari pelvis yang sebelumnya pada bigan penis dipisahkan bagian ventral dan lateralnya.
- Otot retractor penis kemudian dipotong hingga ke bagian glandula bulbourethralis sehingga urethra terlihat.
- Setelah dilakukan kateterisasi dari bagian lumen urethra dengan menggunakan kateter untuk kucing jantan kemudian lumen urethra dipotong dengan menggunakan gunting iris sepanjang 1 cm dari glandula bulbourethralisnya.
- Kateter kemudian digantikan dengan kateter berdiameter 2,6 mm ke arah pelvis urethra.
- Bagian distal dari penis kemudian diamputasi dan dilakukan penyatuan dengan ligasi vicryl ethicon atau benang poliglactin 910 ukuran 4-0 hingga sutura memiliki jarak 1 cm hingga ke ujung insisi dari urethra di bagian penis.
- Untuk tindakan anastomosisnya digunakan material yang sama dengan bentuk sutura matrass dan dilakukan pada setiap insisi mulai dari bagian ujung atas insisi hingga ke bagian dorsal mukosa preputium dan kemudian dianjutkan dengan menggunakan ligasi menerus berlapis.
- Jaringan pada bagian subkutan diligasi dengan menggunakan material catgut silk dan vicryl ukuran 3-0 dan 4-0.
Penampakan pada kucing yang sudah dikastrasi sebelumnya |
Persiapan anastomosis |
Penis dipotong hingga kelenjar bulbourethralis |
Pemasangan kateter (kiri), Anastomosis pada mukosa preputium dan pelvis urethra (kanan) |
Luka sayatan diligasi dengan menggunakan catgut silk ukuran 3-0 (kiri) dan 10 hari pasca operasi (kanan) |
Pada Sapi :
- Setelah dilakukannya tindakan aseptis pada bagian yang akan diinsisi, sayatan dibuat memanjang sekitar 7-8 cm hingga ke lapisan subkutan tepat pada garis tengan pada region post-skrotum. Insisi dibuat bergantung pada fascia diantara dua otot retractor penis hingga ke otot bulbocavernosus dan corpus cavenosum urethralis.
- Urethra kemudian dinsisi tepat pada bagian dimana terdapat kalkuli dan obstruksi untuk mengeluarkan kalkuli tersebut.
- Seletah kalkuli terangkat diberikan polyethylene steril dan ditanamkan mulai dari bagian anterior pada bagian vesica urinaria dan posterior pada bagian eksternal orificium urethralis.
Pada Kambing
- Sebelum dilakukan operasi, hewan yang akan dioperasi direbahkan dengan posisi ventro dorsal dan pada bagian yang akan dioperasi dibersihkan secara aseptis. Setelah hewan teranestesi dan dipasangi kain penutup operasi (drap).
Side operasi urethrostomy pada seekor kambing |
- Operasi pada urethrostomy sama dengan urethrotomy,namun pada urethrostomy dilakukan dengan pembuatan lubang secara permanen pada urethra,dan pada operasi ini mucosa urethra dijahitkan ke kulit dengan 4-0 nylon dengan jahitan simple interrupted.
- Jahitan dibuat melalui mucosa urethra, corpus cavernosum urethrae dan kulit. Lubang pada urethrostomy kurang lebih sepanjang 1,5-2cm.
Pembuatan lubang pada mukosa uretra seekor kambing |
Jahitan pada mukosa uretra ke kulit pada seekor kambing |
Tahap akhir operasi urethrostomy pada seekor kambing |
pasca operasi |
Perawatan Pasca Operasi Urethrotomy dan Urethrostomy
Ketika muncul deposit mineral kalkuli didalam kandung kemih anjing jantan yang dapat menghambat pengeluaran air kemih biasanya terjadi hingga beberapa inci dari ujung penis.
Hal ini dapat memicu kejadian akut yang mengakibatkan kerusakan pada urethra. Maka dibutuhkan teknik operasi untuk memotong saluran urethra untuk mengeluarkan calculi. Namun ada kalanya setelah dilakukan operasi dapat muncul komplikasi.
Komplikasi yang paling umum ditemukan pasca operasi urethrostomy adalah pendarahan pada titik urethrostomy, infeksi bakteri, dan striktura. Adapun terapi-terapi yang diberikan pada pasien pasca operasi urethrostomy untuk menghindari komplikasi :
- Pemberian antibiotik claviseptin (tablet) 2 kali sehari selama 2 minggu.
- Pemberian anti-inflamasi carprofen (tablet) 2 kali sehari atau meloxicam (cair) 1 kali sehari selama beberapa hari. Penggunaan meloxicam diberikan bersamaan dengan makanan namun meloxicam dapat menyebabkan muntah atau diare.
- Pemberian analgesik tramadol (tablet) 2 kali sehari selama periode pasca operasi dini.
- Pemberian povidone iodine dan salep nitrofurazone
Selain terapi menggunakan obat, terapi medis lainnya berupa :
- Pemakaian Elizabeth colar selama 2 minggu pasca operasi untuk melindungi luka. Jahitan dapat dilepas setelah 2 minggu atau lebih pasca operasi.
- Pengecekan ulang disarankan untuk dilakukan setelah 2 minggu pasca operasi saat melepaskan jahitan dan pengecekan keadaan umum pasien. Sekaligus dapat menghentikan penggunaan Elizabeth collar.
- Bagi pemilik untuk tetap memperhatikan hewannya untuk tidak banyak melakukan gerakan seperti melompat atau memanjat. Pastikan pintu dan jendela senantiasa tertutup. Membuat keadaan tenang pada pasien dapat melalui pemberian transquilizer agar pasien tidak terlalu hiperaktif.
- Bagi pemilik untuk tetap mengamati apakah proses urinasi hewan sudah normal karena beberapa hari pasca operai biasanya ditemukan frekuensi urinasi sedikit dan disertai darah.
- Tes laboratorium dilakukan untuk mendokumentasikan fungsi ginjal dengan cara memeriksa darah dan urine pasien.. Tes ini akan sangat berguna untuk perencanaan jangka panjang.
- Memberikan asupan air yang cukup untuk menjaga urine tetap encer dan mengurangi kemungkinan kulkulus terbentuk kembali. Di salah satu sumber menyarankan untuk memberikan air hujan sebagai air minum karena air hujan tidak memiliki mineral terlarut dibandingkan air biasa yang kemungkinan mengandung kalsium karbonat.
Referensi
Putra, I.G.Ag.P., Jaya, A.A.G.W., Gorda, I.W. 2009. Ilmu Bedah Khusus Veteriner I. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar
Bradley, Vanessa. 2013. A Case Report: Reccurent Urethral Obstruction Secondary to Urolithiasis in a Nigerian Goat. United States of America: Michigan State University.
Igna, C. 2008. Surgery Decision : Urethrotomy Versus Urethrostomy. Romania: Faculty of Veterinary Medicine, Timisoara.
Kalim, M. O., R. Zaman, S. K. Tiwari. 2011. Surgical Management of Obstructive Urolithiasis in a Male Cow Calf. India: College of Veterinary Science and Animal Husbandry, Anjora.
Katayama, Masaaki, Yasuhiko Okamura, Hiroaki Kamashina, Yuji Uzuka. 2012. Urinary Diversion Via Preputial Urethrostomy With Bilateral Pubic-Ischial Osteotomy in a Dog. Japan: Tubitak Journal Veterinary Animal Science.
Seddek, Aiman Mahmoud, Hossam Ahmad Bakr. 2013. New Surgical Technique for Treatment of Obstructive Penile Urethrolithiasis Interference with Breeding Capability: Clinical Study on 25 Calves. Egypt: University of Agriculture, Faisalabad.
Saroglu, M., S. E. Acar, O. Duzgun. 2003. Urethrostomy Done Using The Anastomosis Technique of Prepuce Mucosa to The Pelvic Urethra in Cats with Penile Urethral Obstruction. Turkey: Istanbul University Faculty of Veterinary Medicine.
Slatter, Douglas H. 2002. Textbook of Small Animal Surgery: Urethrostomy. Medical Science Library: Texas A&M University.
Labels:
Bedah Veteriner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar