Macam-Macam Vulnus (luka) dan Penangananya
Defenisi
Vulnus (luka) adalah kerusakan, robek, atau pemisahan jaringan pada kulit yang disebabkan karena trauma mekanis, termis, atau kimiawi dengan atau tanpa disertai perdarahan.
Vulnus (luka terbuka) sering terjadi pada kuda karena kuda memiliki aktivitas motorik yang tinggi apalagi jika berada pada lingkungan kandang yang tidak terawat dengan baik.
Vulnus biasanya disebabkan oleh trauma benda tajam (paku, sisa pohon, kawat pagar dan sebagainya) atau benda tumpul (batu, batang pohon, tali pelana dan sebagainya).
Vulnus dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya antara lain: saddle druck (luka dipunggung akibat pemasangan pelana yang tidak sempurna), strackle (luka di bagian medial kaki), vulnus punctio (luka akibat tusukan benda tajam), vulnus serrativa (luka akibat goresan kawat), vulnus incisiva (luka akibat tusukan benda tajam), vulnus traumatica (luka akibat hantaman benda tajam).
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, kematian sel.
Luka akibat benda tajam, yaitu putusnya atau rusaknya continuitas jaringan karena trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan atau berujung runcing. Ciri luka akibat benda tajam yaitu : tepi luka rata, sudut luka tajam, rambut/bulu ikut terpotong, jembatan jaringan, memar/lecet di sekitarnya.
Untuk mengidentifikasi luka hendaknya ditentukan :
- lokalisasi : ordinat, absis, ukuran, jumlah luka, bentuk luka, benda asing, terjadinya intravital/post mortal, luka tersebut menyebabkan kematian/tidak,
- cara kejadian luka: kecelakaan/ bunuh diri / pembunuhan. Macam luka akibat benda tajam : luka Iris (Incisied Wound), luka tusuk (stab wound), luka bacok (Chop Wound).
Luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar.
Ciri luka bacok : luka biasanya besar, pinggir luka rata, sudut luka tajam, hampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang terkena bacokan dan kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasi.
Gejala yang tampak di lapang berupa robeknya sebagian kulit, pengerasan daerah sekitar kulit dan kadang berbau busuk dan eksudat di daerah vulnus menjadi mukopurulen jika telah berlangsung lama.
Eksudat di daerah vulnus yang telah mukopurulen merupakan indikasi telah terjadi infeksi sekunder dari bakteri lingkungan yang menghasilkan nanah, misalnya Streptococcus dan Stahpylococcus. Gejala-gejala yang muncul jika tidak segera ditangani dapat memicu terjadinya miasis.
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
Mekanisme Terjadinya Luka
Luka insisi (Incised Vulnus), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misalnya yang terjadi akibat pembedahan.
Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (ligasi). Luka memar (Contusion Vulnus), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
Luka lecet (Abraded Vulnus), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. Luka tusuk (Punctured Vulnus), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
Luka gores (Lacerated Vulnus), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. Luka tembus (Penetrating Vulnus), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
Jenis-Jenis Luka
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara terjadinya luka dan tingkat keparahan luka. Luka di bagi menjadi 2 jenis, yakni :
1. Luka Tertutup (vulnus occlusum).
Luka ini adalah luka dimana kulit pasien tetap utuh dan tidak ada hubungan antara jaringan dibawah kulit dengan dunia luar, jadi kerusakan diakibatkan trauma benda tumpul. Luka tertutup diantaranya, yaitu :
- Contusio (vulnus confusion), dimana kerusakan jaringan dibawah kulit dari luar hanya tampak sebagian benjolan.
- Hematoma, dimana kerusakan jaringan di bawah kulit disertai perdarahan sehingga dari luar tampak kebiruan.
- Luka lecet (vulnus abrasi), dimana yang rusak hanya bagian superfisial kulit atau tidak seluruh tebal kulit.
- Bulla (lepuh) hanya terjadi dibawah kulit epidermis sehingga timbul ruangan berisi cairan. Kasusnya pada luka bakar
- Dislokasi
- Fraktur tertutup
- Lacerasi organ interna misalnya pada hati dan limpa
2. Luka terbuka (vunus aprtum)
Jenis luka ini adalah luka dimana kulit atau jaringan dibawah kulit mengalami kerusakan. Penyebab luka ini adalah karena terkena benda tajam, tembakan, dan benturan keras dari benda tumpul pada kecelakaan lalu lintas. Macam-macam luka terbuka, yaitu :
- Luka gigitan (vulnus marsum). Luka ini biasanya ditimbulkan akibat gigitan binatang seperti anjing, kucing, harimau, beruang, ular.
- Luka tajam (vulnus scissum), Luka berupa garis yang tidak teratur dan jaringan kulit disekitar luka ikut mengalami kerusakan, atau disebabkan oleh alat tajam seperti pisau atau kaca.
- Luka tusuk tajam (vulnus traumaticus). Luka robek ini biasanya merupakan luka yang disebabkan oleh benda tajam, mulut luka lebih sempit dibandingkan ukuran dalamnya. Tepi luka biasanya ikut terdorong masuk kedalam luka,misalnya tusukan pisau dan menginjak paku.
- Luka penetrasi (vulnus penetratum), merupakan luka yang dapat menembus rongga tubuh seperti peritonium dan pleura, luka ini menembus rongga paru-paru, dengan demikian udara akan masuk kedalam paru-paru akibatnya paru-paru pada sisi yang luka akan collaps atau mengempis. Penderita akan nampak kesakitan ketika bernafas, gerakan iga pada sisi yang luka menjadi kurang dan mendadak merasa sesak.
- Fraktur terbuka
- Luka avulsi (vulnus avulsum), merupaka luka yang terjadi diserta dengan lepasnya sebagian atau seluruh jaringan seperti telinga yang lepas, operasi pada pengangkatan tumor dimana jaringan yang sehat juga ikut terangkat.
- Luka tumpul, merupakan luka akibat benda tumpul, seperti luka tembak (vulnus sclopetum
Persiapan Operasi
Terdapat banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum melakukan tindakan pembedahan atau operasi, yang meliputi desinfeksi dan sterilisasi terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi, tindakan operasi itu sendiri dan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan post operasi.
Selain sterilisasi dan desinfeksi peralatan operasi, status hewan seperti sejarah penyakit, anamnese dan status present harus dilakukan untuk dapat mendiagnosa penyakit. Selanjutnya dilakukan tindakan bedah dan perlu juga mempertimbangkan anastesi yang diberikan sebelum operasi.
Teknik operasi
Tekhnik operasi luka tertutup : Hematoma
Sebelum melakukan tindakan operasi Hewan di baringkan pada posisi dorsal recumbency dan di beri anestesi lokal. Tepi hematoma di incisi dan dibersihkan menggunakan tampon yang telah diberi antiseptic (iodine).
Luka yang telah dibersihkan ditutup tanpa menggunakan penjahitan tetapi dengan menggunakan steples khusus. Penggunaan steples ini bertujuan agar penutupan kulit luka tidak mengenai jaringan subcutan yang berada disekitar luka. Penutupan luka seperti ini juga dimaksudkan untuk mencegah pembendungan cairan (pembentukan seroma).
Pada kulit anjing terdapat hematoma yang merupakan salah satu jenis luka tertutup, dimana kerusakan jaringan di bawah kulit disertai perdarahan. |
Terlihat adanya akumulasi darah. |
Penutupan luka dengan menggunakan steples khusus. |
Pasca Operasi :
Perawatan pasca operasi dapat diberikan obat-obatan berupa antibiotik dan analgesik. Melakukan pembalutan luka operasi dan dikontrol kebersihannya.
Teknik Operasi Luka Terbuka
A. Luka gigitan: Pada ular Phyton reticulatus (Puspo Kajang)
Pasien dianastesi dengan anastesi umum, lalu baringkan pada posisinya. Lalu luka dibersihkan menggunakan NaCl fisiologis, antiseptik, antibiotik (nebasetin powder) kemudian dijahit dengan pola terputus sederhana dengan menggunakan benang silk.
Pasca Operasi :
Perawatan pasca operasi dapat diberikan obat-obatan berupa injeksi antibotik Duphapen 1cc, vitamin injectavit 1 cc, analgesik antrain 1cc via IM. Melakukan pembalutan luka operasi dan dikontrol kebersihannya.
B. Luka Terbuka : Pada anjing betina Greyhound.
Pasien diananstesi dengan anastesi umum, lalu dibaringkan pada posisi lateral recumbency. Luka pada tubuh pasien dibersihkan dengan menggunakan larutan NaCl fisiologis. Setelah dibersihkan dilakukan identifikasi bagian kulit yang akan dielevasi dan ditransposisi.
Kulit diinsisi pada bagian lateral dan medial dimulai dari bagian proksimal elbow. Kulit bagian lateral dielevasikan dan ditransposisikan ke bagian cranial luka. Lalu dilakukan pertautan kulit menggunakan benang 4/0 monofilament nylon dengan pola jahitan simple interrupted.
Gambar a dan b menunjukkan penentuan posisi insisi dan banyaknya kulit yang dapat dielavasi dan ditransposisi. |
Anjing Greyhound betina berumur 10 tahun, dengan luka terbuka selebar 20cm. |
Insisi lateral dan medial dimulai dari bagian proximal elbow. |
Ilustrasi insisi : a). Insisi lateral dan medial. b). Elevasi dan transposisis insisi lateral ke arah cranial luka. c). Kulit disatukan. |
Hasil akhir operasi |
Pasca Operasi
Perawatan pasca operasi dapat di berikan obat-obatan seperti obat analgesic 3 μg/kg/hr, obat antiinflamasi carprofen 2.2 mg/kg diberikan 2 hari sekali selama 5 hari. Dijaga kebersihannya, dan jahitan dapat dibuka setelah 10 hari post operasi.
Referensi :
Sudisma Ngurah,dkk. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas Udayana. Denpasar.
Labels:
Bedah Veteriner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar