Embriologi & Genetik

[Embriologi & Genetik][bsummary]

vehicles

[vehicles][bigposts]

business

[Embriologi & Genetik][twocolumns]

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)

Definisi Operasi Hygroma

Operasi Hygroma adalah tindakan pembedahan integumen terhadap suatu bursa palsu yang tidak berhubungan dengan bursa sinovialis yang terletak di bawah tendon muskulus triceps, dll. Hygroma disebabkan oleh trauma jaringan lunak karena berbaring di tempat yang keras seperti semen atau lantai kayu. 

Proses terjadinya hygroma dimulai dari trauma jaringan lunak menyebabkan kerusakan jaringan kemudian menjadi peradangan dan oedematus dan akhirnya terjadi hygroma. Hygroma umumnya terjadi pada anjing besar umur 6-18 bulan dan dapat terjadi secara unilateral maupun bilateral. 

Kejadian hygroma juga dapat disebabkan pada anjing yang mengalami hip dysplasia dikarenakan mereka kurang begitu aktif bergerak.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Hygroma pada m. Triceps.


Pada kasus hewan kecil, terutama anjing kecil, trauma yang berulang serta adanya inflamasi sangat jarang terjadi sehingga kematian pada jaringan jarang terjadi walaupun terkadang kalus terbentuk sedemikian rupa. 

Berdasarkan kesejahteraan hewan, kalus tersebut tidak perlu disingkirkan jika tidak menimbulkan fisura yang kronis, gangguan fisiologis, gangguan motorik dan hipertropik. Tetapi hal yang terjadi adalah kebanyakan jika trauma seperti ini dibiarkan terjadi tanpa adanya penanganan dan trauma tetap ada hingga menyebabkan kerusakan jaringan yang menyebabkan adanya formasi hematoma pada jaringan subkutan. 

Jika hematoma tersebut tidak terserap kembali oleh tubuh pada tahap penyembuhan dikarenakan kerusakan jaringan hematoma pada jaringan dan adanya akumulasi cairan sehingga membentuk kantung di bawah jaringan subkutan, hal inilah yang dikenal dengan bursa palsu atau hygroma.

Secara makroskopis hygroma terpisah dari bagian kulit oleh sebuah jaringan longgar. Jaringan ini memiliki dinding yang padat dan cukup kuat yang mengandung cairan mukus yang bervariasi mulai dari kuning hingga kemerahan tergantung dari keparahan trauma serta jumlah sel darah merah yang mati pada jaringan tersebut. Cairan tersebut jauh lebih kental dibandingan dengan cairan synovial dengan kandungan protein yang lenih rendah.

Dinding pada hygroma biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang mengandung banyak kolagen. Lapisan dalam dari dindingnya terdiri dari sel-sel fibroblast selapis yang tampak seperti lapisan jaringan epitel. 

Hygroma juga dapat terjadi dikarenakan trauma lain selain dari berbaring. Hygroma dapat terjadi dikarenakan jenis kalung rantai yang terlalu ketat atau pada jenis anjing Great Dane, hygroma umum terlihat ada bagian kedua siku, pada bagian vertebra thoracalis dan juga pada bagian hock. 

Selain karena trauma, hygroma juga dapat terbentuk pada anjing yang menderita kelainan neuromuscular yang menyebabkan kelemahan dan ketidakstabilan serta tidak adanya kontrol terhadap reaksi serta tindakan anjing tersebut.

Jenis-jenis Hygroma yang umumnya terjadi pada hewan :

1.  Hygroma Kronis/ Chronic Hygroma

Adalah tipe hygroma yang berukuran kecil dengan tidak adanya rasa sakit pada daerah dimana hygroma terbentuk, ditandai dengan adanya pembengkakan, dengan dinding yang berkolagen serta adanya jaringan yang membentuk kartilago.

2. Hygroma Akut Tertutup Nonsuppuratif / Acute Closed Hygroma (Nonsuppurative)

Terberntuk karena adanya trauma yang terus menerus terjadi pada bagian yang terbentuk hygroma serta ukuran dari ruangan hygroma akan berkembang sesuai dengan adanya inflamasi dan jaringan lain yang terbentuk di dalamnya. Biasanya tidak ada rasa sakit pada bagian yang mengalami hygroma atau terkadang rasa sakit yang ada tidak terlalu mangganggu hewan. Penanganan dapat dilakukan dengan tindakan bedah kosmetika.

3.  Hygroma Akut Tertutup Supuratif / Acute Closed Hygroma Suppurative

Kasus-kasus yang terjadi pada anjing selama ini belum diketahui adanya hygroma yang terjadi karena infeksi bakteri seperti yang terjadi pada kuda yang disebabkan oleh infeksi dari brucellosis. Pada anjing, kasus hygroma umumnya merupakan kejadian yang steril kecuali jika hygroma terpapar oleh infeksi sekunder yang disebabkan oleh kontaminasi dari jarum suntik ataupun penanganan terhadap hygroma sebelumnya. 

Hygroma yang terinfeksi akan membentuk abses yang purulen hingga pus terfiltrasi ke permukaan kulit serta menyebabkan hewan merasakan sakit pada sekeliling hygroma. Cairan di dalam hygroma dapat menjalar ke bawah sehingga hygroma yang terjadi disiku dapat menjalar hingga ke daerah karpal.

4.  Hygroma Kronis/ Chronic Hygroma (Suppurative)

Jika hygroma yang membentuk abses tidak ditangani sama sekali dengan baik terutama pada saat drainase dari carian hygroma dan menyebabkan adanya infeksi. Maka terbentuk bursa yang bersifat granulomatus dengan disertai pus. Umumnya infeksi tidak terjadi hingga ke bagian tulang, walaupun begitu kebanyakan kasus disertai dengan adanya oembentukan kartilago dan reaksi periosteal.

Indikasi Operasi Hygroma

Ada beberapa jenis hygroma yang dapat terjadi pada anjing sesuai dengan penyebabnya masing-masing. Indikasi dari operasi yang dilakukan terhadap Hygroma adalah :
  1. Menghilangkan rasa nyeri pada daerah yang terjadi hygroma.
  2. Menghilangkan kalkuli jika pada bagian yang mengalami hygroma sudah membentuk batuan.
  3. Mengembalikan fungsi normal bagian tubuh anjing yang mengalami hygroma.
  4. Mengeluarkan nanah pada hygroma untuk meminimalisir infeksi bakteri lebih lanjut.
  5. Memperbaiki estetika dari bagian tubuh yang mengalami hygroma karena pasti akan terlihat adanya benjolan pada bagian tersebut.

Anastesi Operasi Hygroma

Anastesi yang digunakan pada operasi Hygroma adalah dengan menggunakan anastesi lokal. Jenis anastesi lokal yang sering digunakan terutama untuk hewan (anjing) adalah jenis Lidocaine dengan dosis 4 mg/kg Berat Badan jika tidak ada shock pada hewan (Anjing).

Teknik Operasi Hygroma

Pada kebanyakan kasus hygroma yang terjadi pada bagian siku hanyalah masalah estetika saja. Perkembangan terhadinya hygroma dapat dicegah dengan menggunakan proteksi yang sesuai dan tepat. Indikasi awal perkembangan hygroma adalah dengan melihat adanya inflamasi dan oedema tanpa terbentukan ruang pada bagian tersebut. 

Hal ini dapat ditangani dengan menggunakan perban selama 2-3 minggu dan jaringan akan kembali normal tanpa terjadinya abnormalitas. Selain itu tempat hewan berbaring sebaiknya diberikan las sehingga tekanan yang terjadi tidak menyebabkan hygroma.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Anjing yang mengalami hygroma pada bagian siku.

Penanganan awal pada hygroma dengan ukuran kecil dapat dilakukan dengan aspirasi yang berulang dan pengaplikasian perban protektif pada bagian penonjolan tulang. Pemberian kortikosteroid dapat dilakukan jika diperlukan dengan disertai pemantauan oleh dokter hewan. 

Bagian yang mengalami hygroma diasporasi dengan menggunakan alat-alat yang asptis, keberhasilan penanganan dipantau setelah 3-4 kali penanganan dilakukan, jika akumulasi cairan dan inflamasi masih terjadi maka hal tersebut mengindikasikan ketidak berhasilan dari tahapan penanganan awal. Penanganan selanjutnya merupakan tindakan operasi/ bedah untuk menghilangakan jaringan serta akumulasi cairan yang terdapat pada bagian tubuh hewan.

Tindakan pembedahan dilakukan untuk menangani hygroma dengan ruang akumulasi cairan yang cukup besar disertai dengan pembentukan dinding yang tebal karena jaringan ikat yang terbentuk disekelilingnya. Sayatan dilakukan dengan melakukan sayatan parsial. 

Untuk dapat melakukan drainase, sayatan dilakukan dengan bentuk oval pada disertai prosedur yang aseptis. Akumulasi fibrin dan lokuler serta cairan lainnya seperti pus dikeluarkan melalui sayatan dengan menggunakan penrose drain ukuran diameter ¼” untuk melindungi lapisan kulit diatas dan di bawah hygroma.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Pengeluaran akumulasi cairan & drainase sebelum pembedahan.

Perlu disertai kehati-hatian sehingga tidak menembus lapisan jaringan diantara dinding fibrosa dari hygroma dengan jaringan kulit yang sehat. 

Setelah dilakukan tindakan pembedahan, bagian yang awalnya mengalami hygroma kemudian dibalut dengan menggunakan Vaseline Gauze dengan dilapisi katun serta perban yang adhesive sehingga setiap bagian baik bagian atas dan bawah dari katun dapat terlapisi. 

Balutan diganti setiap 4-5 hari dan dilepas setelah 2-3 minggu. Penanganan pada beberapa anjing membutuhkan sedasi dengan pemberian promazine hidroklorin atau pemberian Phenobarbital untuk beberapa hari sehingga balutan perban tidak terganggu. 

Penggunaan Elizabeth collar juga perlu dilakukan untuk menjaga kedudukan perban tetap membalut luka insisi. Pemberian antibiotik disesuaikan dengan keadaan pasien dan infeksi yang terjadi pada luka.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Bentuk sayatan dan Pengeluaran Hygroma.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Hygroma yang sudah dapat dikeluarkan.

Manajemen pemeliharaan sedikit berbeda pada kasus hygroma yang disebabkan oleh infeksi. Bagian ruangan hygroma setelah di drainase dengan menggunakan penrose drain dan cairan drainase dikeluarkan setelah satu minggu. Kemudian dipantau terus hingga waktu sebelum pembedahan dengan melihat kesembuhan luka yang berisi cairan drainase. 

Karena trauma yang disebabkan oleh perlakuan yang berulang membuat luka ulserasi yang cukup besar dan cukup lama untuk sembuh. Luka ulserasi kemudian dibersihkan dan dibalut dengan perban selama satu minggu sebelum pembedahan. 

Pada saat pembedahan seluruh permukaan yang mengalami ulserasi disayat dan kemudian dibuang, bagian kulit diinsisi dan cairan di dalam hygroma dikeluarkan. Insisi berbentuk elips kemudian dijahit kembali. 

Bentuk pola jahitan disesuaikan dengan besar luka dan bentuk perlukaan. Selain itu pola jahitan juga disesuaikan dengan tensor dan tekanan yang didapatkan di bagian tubuh yang menyiku terutama yang terdapat penonjolan tulang dan gerak motorik yang aktif. 

Jika tensi yang terjadi pada daerah tersebut minim atau sangat jarang dapat dilakukan pola jahitan sederhana terputus dengan benang chromic ukuran 2-0 pada bagian fascia subkutan dan kulit dijarit dengan pola yang sama dengan menggunakan monofilament nylon ukuran 2-0.

Luka insisi dapat dilakukan pada bagian medial maupun lateral pada siku, bukan pada bagian olekranon dari siku tersebut. 

Ketika tensi pada bagian tersebut cukup banyak maka dilakukanlah penjahitan dengan menggunakan dua baris sutura dengan pola sutura pertama yaitu vertical mattress terputus dengan menggunakan monofilament nylon ukuran 1-0 dan baris kedua menggunakan pola sederhana terputus dengan menggunakan monofilament nylon ukuran 2-0 pada tepian kulit. Bagian penyikuan siku dibalut dengan menggunakan Vaseline gauze yang berlapis katun dan perban adhesive. 

Kemudian perban balutan diganti setiap tiga hari dan benang jahitan dilepaskan ketika kesembuhan primer pada kulit sudah tampak yaitu sekitar 10-12 hari. Selain itu pemberian antibiotic pasca pembedahan bias dilakukan dengan pemberian synulox dan jenis NSAID lainnya. Serta pastikan hewan berbaring di atas alas yang cukup padat, empuk dan nyaman.

Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Pola jahitan akhir pada kulit sederhana terputus.

Perawatan Pasca Operasi Hygroma

Perawatan pasca operasi sangat penting dilakukan untuk mempercepat proses kesembuhan. Adapun perawatan pasca operasi yang dapat dilakukan adalah :
  • Pemakaian dog leggs selama 3 minggu


Teknik Operasi Hygroma pada Hewan (Bedah Integumen)
Pemakaian dog leggs

  • Pembalutan pada lokasi operasi dan diganti setelah 2-3 minggu pasca operasi lalu dibalut lagi selama 1 minggu untuk mendapatkan kesembuhan sempurna.
  • Pencegahan pada trauma berulang dengan cara memberikan tempat tidur yang empuk selama anjing dirawat, penggunaan “padding donut shape” diatas siku.
  • Aspirasi (pengeluaran cairan) dengan jarum suntik biasanya tidak efektif dan dapat berisiko infeksi.
  • Pemberian obat antiinflamasi, antibiotik, vitamin untuk mempercepat proses kesembuhan.

Referensi :

Fathy, Ahmed and Khaled Radad. 2006. Surgical Treatment and Histopathology of Different Forms of Olecranon and Presternal Bursitis in Cattle and Buffalo. Journal of Veterinary Science Volume 7: Assiut Univeristy, Egypt.

Hayat, Ali et all. 2009. Different Treatment of Olecranon Bursitis in Six Horses. Journal of Animal and Veterinary Advance 8: Medwell Publishing.

Hedberg, Karen BVSc. 2006. Hygroma Treatment in Great Dane. Journal of Animal and Veterinary Advance: Medwell Publishing.

Seabaugh, Kathy. 2012. Carpal Hygroma – Water on the Knee: A Case File. Colorado State University: USA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar