Embriologi & Genetik

[Embriologi & Genetik][bsummary]

vehicles

[vehicles][bigposts]

business

[Embriologi & Genetik][twocolumns]

Xilasin (Obat Hewan)

Sifat kimiawi

Xilasin merupakan golongan alpha2-adrenergic agonist, digunakan sebagai sedatif dan analgesik pada beragam spesies, namun penggunaannya pada kucing dapat menimbulkan emetik (muntah). Xilasin dilaporkan compatibel dicampur dengan beberapa obat seperti acepromazine, buprenorphine, butorphanol, dan meripidine dalam satu spuit. (Plumb, 2005)

Xilasin (Obat Hewan)
Rumus kimia Xilasin


Farmakologi

Xilasin diklasifikasikan sebagai sedatif/analgesik dengan kemampuan relaksasi otot. Meskipun proses Xilasin  memiliki kemiripan aksi farmakologis dengan morphine, Xilasin tidak menyebabkan eksitasi CNS (Central Nervous System) pada kucing, kuda, dan sapi, tapi dapat menyebabkan sedasi dan depresi CNS. 

Xilasin (Obat Hewan)
Contoh produk dan sediaan xilasin


Xilasin menyebabkan relaksasi otot rangka melalui jalur sental termediasi (Central Mediated Pathaways). Emesis (muntah) sering dijumpa pada kucing dan kadang-kadang juga dijumpai pada anjing yang diberi Xilasin. 

Ketika melalui mediasi sentral, baik dopaminergik bloker (seperti, phenotiazine) maupun alpha-blokers (yohimbine, tolazoline) memblok efek emetik. Xilasin tidak menyebabkan muntah pada kuda, sapi, domba atau kambing. Xilasin menekan mekanisme thermolegulatori. (Plumb, 2005)

Efek pada sistem kardiovaskuler meliputi peningkatan inisial total resistensi periperal dengan peningkatan tekanan darah diikuri dengan periode panjang dari tekanan darah yang rendah. 

Efek bradikardia dapat terlihat pada beberapa hewan yang mengalami heart blok derajat 2-3 atau aritmia yang lain. Menurunkan cardiack output sebesar 30%. Xyalsin dilaporkan dapat meningkatkan efek aritmogenik dari epineprin pada anjing. (Plumb, 2005)

Efek Xilasin pada fungsi respiratori secara klinis jarang terlihat, namun dalam dosis yang tinggi dapat mengakibatkan menekan sistem pernapasan, dengan penurunan volume tidal dan frekuensi nafas. Pada anjing brachycephalic dan kuda dengan gangguan pernapasan atas dapat mengakibatkan dyspnea. (Plumb, 2005)

Xilasin juga dapat menginduksi peningkatan glukosa darah sekunder, hingga menurunkan kadar insulin dalam serum pada hewan non diabetes Penggunaannya pada anjing, kuda, dan kucing diindikasikan dapat menghasilkan sedasi dengan periode analgesia yang pendek, dan digunakan sebagai preanestesi sebelum anestesi lokal atau umum. (Plumb, 2005)

Kontraindikasi

Kontraindikasi obat ini yaitu, hewan yang sudah diberi epinephrin atau hewan yang mengalami aritmia ventrikel. Dan memiliki efek yang lebih ekstrim pada hewan yang mengalami disfungsi jantung, hypotensi atau shock, disfungsi respiratori, insufiensi berat sistem hepatik dan renal. 

Efek khusus pada anjing adalah tremor otot, bradikardia dengan A-V blok parsial, frekuensi repiratori turun, dan urinasi meningkat. Dapat dikombinasikan dengan yohimbin, atipamezole, dan tolazoline untuk mempercepat waktu pemulihan. (Plumb, 2005)

Dosis pada Hewan

Dosis pada anjing adalah :
  1. 1,1 mg/kg IV, 1,1-2,2 mg/kg IM atau SC (Pak obat, Rompun@-Miles dalam Plumbs 2005)
  2. 0,6 mg/kg IV, IM sebagai sedatif (Morgan 1988, dalam Plumb 2005)
  3. Untuk mengobati krisis hypoglikemi (dengan dektrose IV) : 1,1 mg/kg IM (Schall 1985, dalam Plumbs 2005)
  4. 0,5-1,0 mg/kg IV atau 1-2 mg/kg IM (Davis, 1985 dalam Plumb 2005)
  5. Sebagai analgesik 0,1-1 mg/kg IV, IM, atau SC, untuk pasca operatif berkisat 0,1-0,5 mg/kg IV, IM, atau SC (Caroll 1999 dalam Plumb 2005).

Referensi :

Plumb, Donald C. 2005. Plumb’s Veterinary Drug Handbook : Fifth Edition. PharmaVet.Inc Stockholm, Wisconsin. United States of America

Tidak ada komentar:

Posting Komentar