Teknik Operasi Thoracocentesis pada Hewan (Bedah Thoraks)
Cavum thorax merupakan rongga tubuh tebesar kedua (terbesar utama adalah cavum abdominalis dan terbesar ketiga adalah cavum pelvis). Terkomprensi kearah lateral, berlawananan dengan manusia dan primata lain yang terkomprensi ke arah anterior-posterior.
Thoracocintesis merupakan suatu prosedur pemindahan akumulasi cairan atau udara dari region thorak. Tujuan dari dilakukannya thoracocintesis adalah untuk membantu diagnosis penyakit dan terapi.
Sebagai terapi, thoracocintesis dapat digunakan untuk pengeluaran cairan atau udara yang terdapat pada region thorax yang menyebabkan hewan kesulitan bernafas. Sebagai diagnostic digunakan untuk pengambilan cairan regio thorax untuk dievaluasi.
Dalam melakukan thoracocintesis, pemahaman tentang anatomi pembuluh darah sangatlah penting dalam proses penusukan jarum, sehingga dapat mencegah terjadinya kondisi klinis akibat penusukan jarum, kondisi klinis tersebut antara lain adalah :
1. Haematoma
2. Ischemia
3. Neuritis
4. Paralysis musculus inetrcostalis externa.
Lokasi untuk melakukan thoracocentesis pada kuda |
Definisi dan Indikasi Thorasentesis
Thorakocintesis adalah istilah yang diterapkan pada teknik klinik untuk pengambilan cairan atau udara dari cavum thoraks. Thorakocintesis umumnya dilakukan untuk mengatasi adanya akumuslasi cairan dalam rongga dada. Indikasi dilakukannya thoracocentesis adalah :
- Dispnoea karena akumulasi cairan dan udara dalam cavum thoraks.
- Analisis cairan pada diagnostic klinis.
Akumulasi cairan dan udara yang berada dalam rongga thorak meruakan suatu kondisi yang abnormal. Cairan yang terakumulasi dalam thorak biasanya merupakan perkembangan dari beberapa kasus penyakit seperti :
- Gagal jantung
- Kanker
- Luka traumatic, dan
- Infeksi bakteri dan virus.
Sedangkan udara berlebihan didalam thorak sering diakibatkan oleh luka traumatic. Adanya akumulasi cairan atau udara yang berlebihan didalam thorak dapat dideteksi dengan menggunakan radigrafi/ X-ray, hal ini dilakukan untuk memastikan posisi yang tepat untuk melakukan thoracocintesis. akumulasi cairan atau udara yang berlebihan didaerah thorak sering menyebabkan hewan sulit bernafas.
Cairan yang terakumulasi sangat perlu untuk diambil dan dievaluasi untuk kepentingan diagnosa. Untuk hal inilah thoracocintesis dilakukan.
Pada kuda indikasi thoracocintesis adalah adanya pleuropnemonia, penetrasi cairan ke thorax, thorasic neoplasia, dan kista hyadatid.
Dalam melakukan thoracocinesis ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dan dihindari, yaitu tidak melaukan thoracocintesis pada bagian kulit yang mengalami infeksi, resiko pendarahan pada pasien yang sulit dikontrol dengan pembekuan darah. Sebelum melakukan thoraracocintesis pasien sebaiknya dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Secara umum kontraindikasi dalam melakukan thoracocintesis adalah adanya pendarahan yang disebabkan toksisitas antikoagulan, thrombositopenia berat, dan koagulophaty yang menurun. Volume udara yang ada sangat berpotensi mempengaruhi tingkat kompromi fatalitas respirasi.
Kuda yang terkena pleuropnemonia |
Penampakan USG pada kuda berumur 17 tahun yang mengalami pleuropnemonia |
Lokasi Dilakukannya Thorasentesis
Perhatikan garis yang menunjukkan area dilakukannya torasintesis baik pada hewan kecil seperti anjing, maupun hewan besar seperti sapi dan kuda.
1) Pada hewan kecil
Thorasentesis pada Anjing |
2) Pada hewan besar
Thorasentesis pada Sapi |
Thorasentesis pada Kuda |
Persiapan Thorasentesis
Posisi penusukan tergantung pada materi yang akan dikeluarkan, udara atau cairan, meskipun secara teknis dasar keduanya sama. Jarum harus dimasukan melalui tengah-tengah spatium intercostalis.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pembuluh darah dan syaraf yang mengarah turun pada sisi caudal masing-masing costa. Kondisi aseptis harus diikuti secara ketat, dan operatos harus menggunakan sarung tangan steril untuk menghindari introdiksi infeksi iatrogenic ke spatium pleurale.
Evaluasi kelayakan pasien sangat penting dilakukan dalam melakukan thoracocentesis. Pasien sebelumnya harus di rontgen pada bagian thoraknya untuk mengetahui dibagian mana terdapat akumulasi cairan atau udara. Jika tidak terdapat alat rontgen, tindakan perkusi bagian thorax dapat digunakan untuk mendeteksi akumulasi cairan dan udara dibagian thorax.
Tentukan bidang tempat melakukan thoracocintesis. anestesi lokal agar hewan tidak merasa sakit saat dilakukan thoracicintesis. Anastesi lokal jarang digunakan, tetapi dapat sangat membantu jika cairan yang akan diambil dalam volume yang banyak. Gunakan anastesi lokal infiltrasi.
Perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan thoracocintesis adalah :
- Jarum steril : pada kucing 18-23 gauge, pada anjing 18-21 gauge.
Veres needle salah satu jarum yang digunakan untuk operasi thoracicintesis |
- Keduanya menggunakan jarum sepanjang 1”
- Pada hewan yang lebih besar dibutuhkan jarum yang lebih besar juga kurang lebih 16 gauge dengan panjang yang juga bertambah, sehingga jarum mampu menembus musculi yang lebih tebal.
- Beberapa praktisi lebih suka menggunakan kateter polythene yang fleksibel dan dapat dilepas dari jarum, jika jarum sudah disuntikan. Ini sangat mengurangi laserasi pulmo jika jarum sudah isuntikan dan hewan bergerak mendadak. Disarankan pul untuk menyambungkan selang tambahan antara syringe dan jarum sehingga kita dapat memanipulasi syrynge tanpa menggerakan jarum. Langkah ini juga dapat mengurangi laserasi pulmo.
- Areanya besar dan tidak memiliki viscera, sehingga cairan dapat dikoleksi dengan bebas.
- Karena pulmo atau struktur lain tidak melebar sampai ke resus ini, maka resiko laserasi atau kerusakan struktur karena thoracocintesis menjadi minim.
Sebelum dioperasi hewan direstrain dalam posisi berdiri atau jika tidak mungkin dapat dilakukan secara lateral atau sternal rekumbensi.
Styleted Teflon catheters |
Butterfly catheter |
Anestesi
Dalam melakukan thoracocintesis hewan harus dalam keadaan tengang. Maka dari itu hewan harus direstrain secara kimia atau dibius ringan.
Kemudian agar hewan tidak merasa sakit saat dilakukan tusukan kedalam thorax, hewan perlu dianestesi local ditempat dilakukannya penusukan jarum.
Anestesi lokal yang dilakukan harus sampai dibawah kulit tetapi tidak masuk sampai ke dalam thorax. Obat anestesi local yang biasa digunakan adalah lidokain 1% atau 2%.
- Premedikasi
Premedikasi yang digunakan untuk tekhnik thoracocintesis adalah midazolam (0,2 mg/kg Berat Badan), dan ketamin (5 mg/kg Berat Badan).
- Induksi
Induksi menggunakan propofol (6 mg/kg Berat Badan) secara intravena atau menggunakan diazepam (0,3 mg/kg Berat Badan) yang dikombinasikan dengan ketamin (3 mg/kg Berat Badan) secara intravena. Untuk melakukan intubasi endotracheal digunakan cuffed tube.
- Maintenance
Digunakan isofluorane atau halothane dengan oksigen 100%. Dilakukan tekanan ventilasi positif secara intermiten bila diperlukan. Anestesi local diinfiltrasi disekitar daerah pemasangan throcar atau jarum.
Prosedur Thoracosentesis
Jarum suntik disuntikan sudut 45° terhadap pleura parietal untuk mencegah parenkim pulmo terhisap jarum ketika aspirasi dilakukan.
Hewan harus dalam posisis berdiri, atau jika tidak mungkin, harus lateral atau sternal recumbancy.
Begitu masuk ke spatium pleura, berhenti dan tahan jarum paralel dengan dinding tubuh dengan ujung jarum mengarah ke ventral untuk mengurangi resiko laserasi pulmo. Jarum ditusukan melalui fascia superficialis, integument, dan musculi.
Kedua, jarum digerakkan ke arah dorsal atau ventral 1 cm, dan dilanjutkan penusukan sampai menembus semua musculi dan pleura perietale.
Dengan demikian, ketika jarum dicabut, dua lubang yang ditembus oleh jarum tidak terletak segaris untuk mengurangi resiko pneumotoraks.
Jika cairan atau udara sulit diambil, jarum harus ditarik poerlahan sebelum membelokkan jarum ke arah lain. Alternative lain, digunakan sisi lain toraks. Karena ukuran pilmo kecil saat ekspirasi, maka jika mungkin, masukkan jarum ketika hewan ekspirasi.
a). Untuk mengambil cairan pada anjing :
Pada anjing dilakukan pada 1/3 ventral thorax pada spatium intercostale ke 6-8.
Dengan cara demikian jarum akan masuk ke resesus pleuralis sehingga mengurangi resiko laserasi pulmo dan mengarah ke cranial linea costodiaphragmatica sehingga akan masuk ke thorax bukan ke abdomen.
Meskipun tidak ada pegangan khusus untuk hewan domestik tetapi dengan anjing sebagai pembanding, thoracocentesis dapat dilakukan dengan aman dengan menusuk jarum disebelah cranial linea diapragmatica, dicaudal margo basalis pulmo pada 1/3 ventral thorax.
Tusukan jarum berada pada permukaan bawah dari pada cairan, dilakukan secara perlahan-lahan dan lubang pangkal jarum ditutup dulu dengan jari tangan agar udara tidak masuk ke dalam pleura.
Tusukan harus hati-hati untuk menghindari tertusuknya vena thoracica lateral.
Hemostat digunakan selama drainase untuk mecegah masuknya cairan kedalam rongga pleura selama inspirasi. Setelah selesai jarum dilepas dari lubang kulit segera diolesi atau ditutup dengan flexible colladion.
Lokasi Torasentesis |
proses thorakocentesis pada anjing |
Thorakocentesis Anjing (atas) dan Kucing (bawah) |
Thorasentesis pada Kucing |
b). Untuk mengeluarkan udara :
Dilakukan pada spatium intercostae ke 6-8, tetapi pada titik toraks yang paling tinggi. Sangat bervariasi tergantung pada posisi hewan ketika teknik ini dilakukan. Pada posisi berdiri atau sterna recumbancy, 1/3 dorsal toraks, pada posisi lateral recumbancy pada mid toraks.
c). Pada Kuda,
Lakukan dengan menggunakan trocar yang ditancapkan ke dalam rongga dada. Dilakukan disebelah kiri, yaitu pada intercostae ke-8 dan di sebelah kanan pada intercostae ke-7.
Tusukan jarum atau trocar berada pada permukaan bawah dari cairan yang akan dikeluarkan, dilakukan secara perlahan-lahan dan lubang pangkal jarum atau trocar ditutup dulu dengan jari tangan agar udara tidak masuk ke dalam pleura.
Tindakan Thorasentesis pada Kuda |
Pasca Tindakan Thoracentesis
Setelah dilakukan tindakan thoracentesis, jarum atau trocar segera dilepas secara perlahan. Dan lubang kulit segera diolesi atau ditutup dengan flexible colladion.
Pada tekhnik Thoracocentesis tindakan pacsa operasi yang diperlukan adalah dengan pemberian salep antibiotik pada daerah operasi, untuk mencegah terjadinya infeksi.
Labels:
Bedah Veteriner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar