Embriologi & Genetik

[Embriologi & Genetik][bsummary]

vehicles

[vehicles][bigposts]

business

[Embriologi & Genetik][twocolumns]

MENCANGKOK



ACARA IV
MENCANGKOK
A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna dalam rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan berkembang biak. Awal perkembangbiakan umumnya ditandai dengan perkecambahan. Dan tentunya di dalamnya terdapat struktur yang cukup rumit. Perkembangbiakan pada setiap tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies tanaman yang berkembangbiak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembangbiak dengan cara vegetatif.  Berbagai jenis tanaman sama sama berkembang biak , tapi tanaman berkembang biak dengan cara yang berbeda beda. Perbanyakan tanaman juga memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah perbanyakan segara genetatif maupun vegetatif.
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain, mencangkok juga dapat diartikan suatu perbanyakan vegetatif secara buatan tanpa baikan dengan menggunakan bagian dari tanaman. Kegiatan perbanyakan tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di nursery tanaman buah.
Tanaman induk yang akan dicangkokdipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari lainnya. Cangkok merupakan metode untuk memacu munculnya sistem perakaran.


2.      Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara Mencangkok adalah:
a.         Mengetahui secara langsung cara mencangkok tanaman
b.         Dapat melakukan atau memperagakan cara mencangkok tanaman


B.     Tinjauan Pustaka
Dalam dunia pertanian mencangkok (airlayerage) merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif. Pembiakan vegetatif secara cangkok ini merupakan sauatu cara perkembangbiakan tanaman yang tertua di dunia akan tetapi hasilnya sering mengecewakan pencangkoknya karena kegagalan dalam melakukan pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atasa keratan/luka yang kering atau mati. Perkembangbiakan secara vegetatif ini biasanya dipilih karena pertimbangan tertentu misalnya untuk menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya, sifat tersebut dapat berupa seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah, keindahan bunga (Wudianto, 1998).
Cangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit. Tumbuhan yang akan dicangkok bisa ditanam di dalam pot karena tanaman yang dicangkok tersebut sangat mudah dirawat, pohonnya juga tidak akan terlalu tinggi seperti tanaman yang tidak dicangkok dan pohon yang tumbuh dengan cara dicangkok tidak akan mempunyai akar tunggang (Harmann, 2004).
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30 cm saja. Jumlah daun yang disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam jumlah yang banyak agar tanaman mendapat banyak masakan makanan. Dan cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar karena kurangnya makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau keatas dan giat berbuah. Pembentukan akar pada cangkok terjadi karena adanya penyayatan pada kulit batang yang menyebabkan pergerakan karbohidrat ke arah bawah terbendung di bagian atas sayatan. Pada bagian tersebut akan menumpuk karbohidrat dan auxin, dan dengan adanya media perakaran yang baik karbohidrat dan auxin tersebut akan menstimulir timbulnya akar. Media perakaran cangkok yang baik adalah media yang memiliki sifat drainase, aerasi dan kandungan unsur hara yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar cangkok (Putri, 2007).
Setelah berakar, cangkokan dapat diambil.  Cara mengambilnya ialah dengan memotong cangkokan di bawah keratan (akar) tersebut.  Kemudian bibit cangkokan itu langsung dapat ditanam.  Tetapi khusus untuk tanaman lengkeng, cangkokan harus ditanam dahulu dalam keranjang atau pot yang diisi dengan tanah dan pupuk kandang.  Selama dalam keranjang, tanahnya harus dijaga agar tetap basah dan ditaruh di tempat yang teduh (tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung) agar tidak terjadi penguapan organ cangkokan yang dapat mematikannya.  Setelah muncul tunas-tunas atau daun-daun yang baru, cangkokan dapat dipindahkan ke lapangan (Veergavathathan, 2009).


C.    Metode Praktikum
1.      Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Pembiakan Tanaman acara IV mengenai Mencangkok dilaksanakan tanggal 30 November 2013 di kebun milik Fakultas Pertanian UNS pada daerah Jumantono, Karanganyar.
2.      Bahan dan Alat
a.       Bahan : tanaman jambu air, media mos
b.      Alat : pisau okulasi, tali rafia, plastik
3.      Cara Kerja
a.       Memilih cabang yang sehat
b.      Menyayat cabang secara melingkar sepanjang 5 – 10 cm
c.       Mengupas sampai bagian kayu dan menghilangkan lapisan kambiumnya
d.      Menutup sayatan dengan media mos yang lembab
e.       Membalutnya dengan plastik


D.    Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1.      Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pencangkokan pada Tanaman Jambu Air
No
Tanaman
Tanggal Pencangkokan
Tanggal Pengamatan
Keberhasilan
Ciri - ciri
1
Jambu Air
30 November 2013
14 Desember 2013
Berhasil
Muncul kalus yang berupa benjolan berwarna putih
Sumber : Laporan Sementara
2.      Pembahasan
Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya. Air dan mineral tetap diangkut melalui xylem ke tunas / cabang yang dicangkok. Dengan demikian, hasil perbanyakan dengan  cara mencangkok lebih tinggi daripada hasil perbanyakan denga stek (Ismiyati Sutarto,1994). Pembiakan dengan metode mencangkok biasanya dapat dilakukan pada tanaman-tanaman yang mempunyai sifat berkayu (berkambium). Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam prosesnya dan mampu menumbuhkan perakaran pada sekitar lapisan korteks tanaman. Mencangkok dapat dilakukan pada waktu apapun tapi lebih baik dilakukan pada musim penghujan agar frekuensi untuk penyiraman secara manual dapat berkurang.
Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji, jambu air, jambu monyet), belimbing manis, kelengkeng dan sebagainya. Selain tanaman buah-buahan, tanaman hias bisa juga dicangkok, misalnya bunga sakura, kemuning, soka, nusa indah, bugenvil, cemara dan sebagainya (Wudianto, 1998).
Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok untuk ditanam di dalam pot. Di samping karena kualitas buahnya terjaga sama seperti induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dengan teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang. Di dalam perlakuan pencangkokan tanaman menggunakan pembungkus atau pembalut yang digunakan sebagai media perakaran. Bahan pembungkus atau pembalut yang digunakan dalam praktikum yaitu mos dan plastik.
Perlakuan tersebut dilakukan bertujuan untuk menahan media yang digunakan dalam cangkokan, mempertahankan kelembapan akar dan agar mendapatkan hasil dengan baik dengan waktu yang relatif lebih cepat juga untuk menghindari terkena cahaya langsung, sebab akar akan lebih cepat tumbuh dengan sehat dalam keadaan gelap dan lembab. Untuk cangkokan umumnya menggunakan bahan dari sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokan dapat berhasil dengan baik dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis, selain itu untuk bahan pembungkus media dapat pula dengan menggunakan plastik. Sedangkan dari media untuk mencangkok bisa menggunakan mos, cocopeat atau serbuks abut kelapa ataupun cacahan sabut kelapa. Dapat pula digunakan campuran kompos/pupuk kandang dengan tanah. Dan untuk merangsang pertumbuhan akar harus memilki porus sehingga mudah ditembus akar-akar muda, ringan agar tidak membebani batang yang dicangkok, mampu menahan air sehingga media cukup lembap.
Dalam melakukan pencangkokan membutuhkan persyaratan agar mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, baik dari segi fisik maupun lingkungan sekitarnya. Beberapa persyaratan antara lain; tidak dapat dibiakkan dengan cara layarage lain, kemudian dari segi pemilihan batang yaitu memiliki batang/cabang yang berdiameter besar dan tinggi dengan pemilihan pohon induk dari tanaman induk yang sehat dan kuat dipilih dari varietas yang telah dikenal sifat buah yang diinginkan. Pohon induk dipilih dari pohon yang bentuk cabangnya lurus, panjang cabang kira-kira sebesar jari telunjuk orang dewasa dan sebaiknya dipilih cabang atu dahan yang telah berumur satu tahun. Selain dengan persyaratan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal antaralain; pelaksanaan mencangkok sebaiknya dilakukan pada waktu musim penghujan agar meringankan pemeliharaan terutama dalam hal penyiraman.
Pemilihan batang cangkok, sebaiknya batang cangkokan jangan diambil dari pohon induk yang terlalu tua karena biasanya dahan pohon induk kurang baik untuk dicangkok juga jangan mengambil dari pohon yang terlalu muda karena sifatnya kebanyakan belum terlihat. Kemudian dari segi pemeliharaan, jika pencangkokan dilakukan pada musim kemarau sebaiknya bibit disiram dua kali sehari. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan seperlunya sesuai dengan situasi untuk mempercepat pertumbuhan akar. Hal-hal yang dapat menyebabkan tumbuhnya akar pada cangkokan yaitu terhentinya pasokan makanan hasil fotosintesis pada batang sayatan dan ditunjang suasana media yang lembab sehingga memacu tumbuhnya akar. sedangkan kegagalan dalam pencanglokan dapat diakibatkan, batangnya terlalu tua, kurangnya air maupun kelebihan air yang menyebabkan tumbuhnya jamur.Hal lain yang menyebabkan kegagalan adalah teknik pencangkokan missal pada penyayatan terjadi luka pada batang yang akan dicangkok, selain itu faktor suhu dan factor lingkungan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan akar, dapat menjadi kendala utama dalam pencangkokan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan diantaranya adalah :
1.         Batang yang dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak terlalu tua maupun muda, berdiameter sesuai.
2.         Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang pertumbuhan akar, kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.
3.         Faktor  cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang hasilnya ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.
4.         Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar.
5.         Cuaca (Curah hujan)  dan kelembaban yang sesuai.
6.         Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya menyebabkan zat-zat hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi terkumpul pada bagian atas cangkok, cadangan makanan tersebut digunakan tanaman untuk pertumbuhan akarnya
Sesuai dengan hasil pengamatan praktikum berhasil dalam proses pencangkokan. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari munculnya kalus pada batang yang dicangkok. Kelebihan dari mencangkok antara lain: sifat tanaman baru persis seperti induknya, Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat (± 4 tahun), dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, 1-3 bulan. Kelemahan dalam mencangkok ini adalah tidak dapat dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek, serta perakaran tidak kuat untuk menopang berdirinya tanaman.


E.     Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara IV “Mencangkok” adalah:
a.       Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya.
b.      Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji, jambu air, jambu monyet), belimbing manis, kelengkeng.
c.       Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan diantaranya adalah batang yang dicangkok, faktor media, faktor  cahaya matahari, proses fotosintesis dll.
2.      Saran
a.       Untuk praktikan seharusnya lebih serius dalam praktikum agar pencangkokan berhasil.
b.      Untuk co-ass sebaiknya lebih memperhatikan praktikan saat praktikum berlangsung agar cara kerja dan hasil dari praktikum yang dilakukan oleh praktikan benar.



DAFTAR PUSTAKA
Harmann, H.T. and D.E Kester. 2004. Plant propagation principles and practices.
         Prentice-Hall,Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.727 p.
Putri, Kurniawati P. , D, Dharmawati F. , dan Suartana, M. 2007. Pengaruh Media dan     Hormon Tumbuh Akar Terhadap Keberhasilan Cangkok Ulin. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 4 (2):069 – 118.
Sutarto, ismiyati. 1994. Teknik Perbanyakan Vegatatif pada Tanaman Hias Semak, Perdu dan Pohon. Jurnal Holtikultura : 6-7
Veergavathathan, D., V.N. Madhava Rao and K.G. Shanmugavelu. 2009.Aphysiological analysis of shy rooting behaviour of Jasminum auriculatum, Vahl. Cv. Parimullai stem cuttings. South Indian Horticulture 33(3): 177- 181.
Wudianto, Rini. 1998. Membuat Stek, Cangkok, dan Okulasi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar